Jumat, 29 April 2016

Antara purnama dan penantianku

Empat arah mata angin 
Tak bisa membuat kaki ini berpaling
Jalan setapak itu yang selalu ingin kulalui
Dalam bayangan kebersamaan sesaat
Ada kebahagiaan yang akan kudapatkan

Risau bila raga ini tak bisa ada disana
Kemudian untuk sesaat egois itu jd milikku
Jangan hujan
Jangan ada penghalang
Berlarilah sejauh yang ku bisa
Maka disanalah jiwa ini terasa ada
Tak lagi kosong
Tak lagi rapuh karena kehampaan

Apa yang sebenarnya ingin aku lakukan?
Kata-kata ini sungguh susah diungkapkan
2 purnama bukan saja milik dia
Tapi akan menjadi 3 purnama milikku

Kembali dalam genggaman ini sayang
Biar kita lewati jutaan purnama bersama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar