Ini adalah pengakuan yang membuat bunda menyesal, bahkan menyesal seumur hidup karena ini bagaikan mimpi buruk yang datang tiba2.
Awalnya adek baik2 saja, minum susu alerginya walaupun tidak terlalu melebihi target dikasih sm dokter tapi adek sehat, adek ceria bahkan adek lincah... harusnya itu cukup....ya harusnya itu sudah cukup, karena adek sudah berjuang walaupun dengan perlahan.
Kami ingin yg terbaik untuk adek....
Jam 6 smp jam 11 siang adek cuma muntah2 , setiap dikasih minum susu adek pasti muntah.. bunda berfikir adek kembung, lalu bunda kasih daun jarak, lalu panas badannya bunda balurin bawang merah sm minyak bahkan bunda kerok punggung adek pakai bawang putih.
Jam 11 smp jam 2 mulailah adek ee terus, entah kenapa bunda tidak berfikir kalau adek itu muntaber, bunda terus saja berfikir kalau adek itu kembung.
Barulah setelah 6 kali ee dan muntah ga berhenti2 bunda tersadar kalau adek itu sebenarnya muntaber, dengan segera bunda bikin oralit dan bunda kasih ke adek dan habis.... pantas adek sangat terlihat haus sekali, setiap bunda sekatkan botol, adek langsung memasukan ke mulutnya , bahkan mangkuk yang bunda siapkan untuk nadangin muntahan adek mau diambil adek dan dideketin ke mulutnya, ya adek fikir itu gelas berisi air, tentu bunda ga kasih , bunda langsung ambil dan adek pun nangis.
Dan inilah penyesalan bunda
Disaat adek sedang berjuang , bergulat dengan rasa sakitnya bunda malah marahin adek, setiap adek muntah bunda malah ngomelin adek bahkan sesekali bunda bentak adek karena bunda sudah pusing, sudah cape, sudah sedih melihat adek muntah terus.
Adek hanya bisa nangis setiap bunda omelin, setelah itu bundalah yang nangis karena bunda sangat sedih melihat adek yang begitu kecil sedang sakit malah menerima omelan bunda.
Lalu abi datang jam 2, adek diambil sama adek dan bunda lalu masuk kamar dan menangis sejadi2nya. Sedih karena sudah memarahi adek, sedih dan menyesal kenapa bunda harus mengikuti permintaan abi , sekarang jadi seperti ini.....
Jam 3, kami langsung pergi ke RS. Bunda berfikir adek pasti diopname maka bunda sudah siapkan semuanya.
Ke UGD jam 3.15 tetapi smp jam 4 adek blm juga diinpus, inilah yang bunda sesalkan ....kenapa bunda ga ngomel2 di UGD supaya susternya memasang inpus, tapi smp 3 kali minta blm juga dipasang... ternyata jawabannya suster yg menangani adek shalat dulu..
Disini yang ga bunda fahami, apa arti UGD kalau untuk pasang infus saja harus menunggu petugas, bukankah harusnya ada yg siaga????
Bunda sedihhhh dan kesallll. Lalu kekesalan bunda bertambah disaat bunda bertanya sama seorang suster tentang kakak, bunda bertanya "sus anak saya yang satu lagi liat ga" tahukah jawaban susternya apa?
MANA SAYA TAHU BU, SAYA GA NGURUSIN ANAK IBU
Kaget, dpat jawaban de seorng suster seperti itu, bukannya harusnya mereka lebih sabar dan santun karena yang mereka hadapi adalah org2 yg sedang bersedih dan berduka, lalu seharusnya mereka berkata yang baik2 kan?
Bunda kesal dengan sikap suster itu lalu bunda jawab dengan tegas
Kenapa jawabnya judes seperti itu ? Kan bisa jawab " maaf bu saya tidak lihat " bisa kan seperti itu, dan suster memang ga perlu ngurusin anak saya karena dia bukan anakmu"
Org2 yg ada di UGD mungkin mendengar apa yg bunda katakan, bunda ga perduli... org seperti suster itu harus tahu bagaimana cara bersikap. Semoga dia bisa berubah.
Lalu adek pun diperiksa ini itu, adek semakin ga sadar, jangankan tertawa melihat bunda saja adek seolah2 tidak mengenal bunda.
Hancur hati bunda, bunda nangis sejadi2nya di UGD sambil menatap adek bunda terus menangis...sampai pada akhir keputusan kalau adek harus dirawat di PICU.
Lemas, sedih dan semakin hancur , semakin menyesal karena ternyata adek sampe harus dirawat di PICU....
Adek ga respon waktu bunda panggil karena adek blm sadar kata dokter....masya Allah apa yg sdh bunda lakukan.... adek sampe hilang kesadaran karena sangat dehidrasi. Nangis dan menyesal itu yang bunda alami.
Dan malam ini, bunda dan kakak harus berpisah sementara dengan adek.
Adek maaaaaafin bunda sayang....bunda janji ga akan memarahi adek lagi. Maaaaaaaaaffff sayang adek jd harus seperti ini. Maaaaaaaaffffkan bunda nak.
Ga mau bunda liat photo ini,tapi bunda harus post supaya bunda selalu ingat akan kesalahan bunda ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar